Forecasting Love and Weather, Dunia Kehidupan Para Pekerja BMKG

Forecasting Love and Weather, Dunia Kehidupan Para Pekerja BMKG

Kata temanku yang pernah punya pengalamannya, pacaran sekantor itu banyak nggak enaknya. Jadian jadi bahan omongan sekantor, putus nggak enak jadi teman kalau satu tim, bahkan kalau nikah pun salah satunya harus resign. Belum lagi di kantor banyak mata-mata, bahkan tembok pun mendadak punya telinga. Tapi ya gimana atuh, kadang cinta datang kan nggak mengenal ini teman kantor atau bukan.

Apalagi kalau punya hubungannya sama senior atau atasan di kantor. Berprestasi dikit udah pasti ada omongan nggak enak. Padahal prestasinya didapat dari hasil perjuangan sendiri. Sungguhlah, percintaan sesama rekan di kantor memang lebih irit karena tiap hari bisa bertemu tanpa perlu ngeluarin ongkos telepon atau effort ke rumahnya, tapi ya lebih complicated. Kayak di drama satu ini, Forecasting Love and Weather.

Sinopsis Forecasting Love and Weather

Drama: Forec asting Love and Weather (English title) / Meteorological Administration People: Office Romance Cruelty (literal title)
Revised romanization: Gisangchung Saramdeul: Sanaeyeonae Janhoksa Pyeon
Hangul: 기상청 사람들: 사내연애 잔혹사 편
Director: Cha Young-Hoon
Writer: Sun Young
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: February 12 – April 3, 2022
Runtime: Saturday & Sunday 22:30
Language: Korean
Country: South Korea

Jin Ha Kyung (Park Min Young) sedang mempersiapkan pernikahannya bersama Han Ki Joon (Yoon Park), teman sekantor yang sudah jadi pacarnya selama 10 tahun belakangan di tengah menumpuknya pekerjaan di kantor pusat BMKG Korea. Sayangnya, di saat semakin mendekati hari pernikahan, ia justru mendapati peristiwa pahit dengan melihat calon suaminya selingkuh di depan mata di apartemen yang akan ia jadikan hunian pernikahannya.

Ha Kyung pun putus dengan Ki Joon. Sayangnya, putus dengan orang yang sudah 10 tahun mengisi hari-harinya ditambah lagi setiap hari bertemu karena sekantor sangat tidak mudah. Apalagi Ha Kyung baru mengetahui bahwa selain selingkuh di belakangnya, Ki Joon juga sering membohonginya atas banyak hal. Karena keruwetan inilah, Ha Kyung pun berjanji untuk tidak akan menjalin hubungan percintaan dengan teman sekantor lagi.

Lee Si Woo (Song Kang) berjiwa muda dan sangat excited dengan cuaca. Ia juga baru saja membeli mobil demi bisa membawa sang pacar, Chae Yoo Jin (Yura Girls Day) berjalan-jalan ke tempat yang ia inginkan. Sayangnya, Yoo Jin tidak berselera dengan semua tawaran Si Woo yang dianggapnya tidak bermasa depan cerah. Si Woo pun ia putuskan karena Yoo Jin pun sebelumnya telah menjalin hubungan dengan seorang staf dari BMKG yang juga pacar Ha Kyung, Han Ki Joon.

Saat sedang mengobati lara karena diselingkuhi dan ditinggal menikah oleh Han Ki Joon, Ha Kyung diangkat menjadi Kepala Tim 2 Divisi Utama BMKG. Ia harus memimpin banyak kepala, dari prakirawan yang lebih senior hingga pegawai muda pindahan yang sering mengambil keputusan kontroversial. Kemampuannya sebagai seorang pemimpin perempuan ditantang saat itu.

Di saat yang sama juga, Ha Kyung dan Si Woo yang tadinya sering berselisih paham karena perbedaan pendapat, lama-kelamaan akrab karena satu persamaan yaitu mantan pasangan mereka sama-sama selingkuh hingga menikah satu sama lain. Keakraban mereka pun menjadikan mereka pasangan kekasih. Sayangnya, Ha Kyung yang masih trauma dengan kisah masa lalunya memberikan syarat kalau hubungan mereka tidak boleh sampai ketahuan oleh rekan sekantornya atau kalau tidak mereka akan putus.

Lalu, bagaimana kisah Ha Kyung yang jungkir balik dalam memimpin tim sambil terus merahasiakan hubungannya dengan Si Woo? Mampukah mereka terus menyimpan rahasia atau justru Ha Kyung akan kembali merasakan pahit atas kandasnya hubungan percintaan dengan rekan sekantor?

Review Forecasting Love & Weather

Seberapa sering kamu notice BMKG di Indonesia? Kalau aku sih seringnya kalau pas habis gempa, pasti lihat akun twitter BMKG buat tahu berapa skala richter plus di mana pusat gempanya. Lainnya paling aku cuma cari info soal cuaca dan info banjir hanya pas musim hujan parah.

Beberapa kali liputan ke BMKG pusat, topik yang sering aku tanyain waktu dulu masih jadi wartawan ya kalau nggak soal banjir Jakarta, banjir rob, atau gempa & tsunami. Jarang banget sampai ada liputan cuaca harian karena di stasiun TV di mana aku kerja memang nggak ada berita khusus soal perkiraan cuaca. BMKG jadi narasumber pun biasanya identik kalau pas ada bencana khususnya soal cuaca.

Berbeda banget ternyata dengan BMKG Korea. Dari drama ini aku jadi tahu kalau BMKG di negara Korea jadi satu lembaga yang sangat penting. Prakiraan cuaca jadi satu hal yang sangat ditunggu dan dipercaya analisisnya oleh warga Korea karena dari prakiraan cuaca inilah mereka bisa mempersiapkan hari, dari pakai baju apa hari ini, makan dan minum apa, sampai bawa payung atau nggak saat bepergian. Makanya saat prakiraan itu salah, warga bisa ngamuk. Sementara kalau di Indonesia kan nggak. BMKG bukan lembaga yang jadi spotlight dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaannya hanya akan terlihat saat ada bencana kayak tsunami.

Begitu pentingnya BMKG di Korea, sampai-sampai ada wartawan ngepos di sana. Sepengetahuan aku selama jadi wartawan dulu, jarang ada wartawan ngepos di BMKG. Adanya ya di kantor-kantor pemerintahan kayak kementrian, KPK, atau DPR. Liputan ke BMKG kalau ada berita hangat aja.

Dari drama ini pula, aku jadi tahu kalau negara Korea adalah salah satu negara yang cuacanya paling susah diprediksi di dunia karena melihat kontur alamnya. Konon, penulis naskahnya sampai 2 tahun research di BMKG buat tahu seluk-beluk pekerjaan di lembaga tersebut. Jadi jangan heran kalau banyak istilah yang ´cuaca banget´ berseliweran di drama ini.

Inilah hebatnya drama Korea, buat bikin cerita berlatar belakang pekerjaan tertentu mereka akan research sampai mendalam, tahunan, atau didampingi praktisinya langsung. Nggak heran kan kalau drama Hospital Playlist udah kayak kehidupan dokter di dunia nyata. Karena memang sedetail dan seniat itu.

Jin Ha Kyung (Park Min Young), tokoh utama perempuan di drama ini adalah sosok pekerja keras, pintar, berani berpendapat, tapi nggak beruntung kisah cintanya. Udah detik-detik terakhir pernikahannya, eh malah diselingkuhi sama pacarnya. Alhasil dia trauma berat. Jin Ha Kyung punya 3 peran di sini:

Jin Ha Kyung sebagai pemimpin perempuan

Sebagai pemimpin tim perempuan, di awal-awal dia tuh kek pemeo ¨Perempuan itu sulit dipahami. Bos itu sulit dipahami. Kalau bosmu adalah perempuan, kelar idup loe¨ tanpa merendahkan posisi perempuan sebagai pemimpin.

Well, awal-awal jadi pemimpin tim Ha Kyung tuh kek asal tunjuk tugas. Kalau salah dia juga hitam putih banget orangnya. Pendekatannya kurang manusiawi ke anak buahnya, asal terobos, dan kalau orang sini bilang nggak ada unggah-ungguhnya.

Kayak pas dia telat karena urusan pribadi trus malah telpon Kim Soo Jin buat nyuruh Pak Uhm mimpin rapat. Ya jelas Pak Uhm nggak maulah. Bener kata dia, kenapa Ha Kyung nggak ngasih instruksi ke Pak Uhm langsung aja? Padahal Pak Uhm mah mau-mau aja, orangnya sportif soal kerjaan, meskipun kalau dihitung dia sunbae-nya Ha Kyung. Makanya nggak heran Kim Soo Jin tersiksa banget pas awal-awal Ha Kyung jadi kepala tim dan pengen pindah divisi.

Tapi semakin hari, perkembangan karakter kepemimpinan Ha Kyung semakin baik. Dia semakin manusiawi dan pendekatannya humanis. Dia berani pasang badan buat anak buahnya yang salah bahkan mau menampung mereka di rumahnya walaupun nyusahin, wkwk. Dari yang kaku interaksinya, akhirnya jadi fleksibel sama anak buah.

Jin Ha Kyung sebagai pacar

Karena punya trauma pernah sakit hati, menurutku Ha Kyung terlalu ´kejam´ sebagai pacar. Dia pacaran tapi menentukan semua kesepakatannya sepihak termasuk putus saat ketahuan orang kantor. Untungnya Si Woo nurutan meskipun akhirnya dia gedeg juga sama sikap ngambangnya Ha Kyung.

Jin Ha Kyung sebagai anak dan pribadi sendiri

 

Tapi aku jadi kurang suka sama character development Ha Kyung karena jatuhnya jadi orang yang plin-plan. Trus dia juga kurang tegas mengambil keputusan padahal usianya nggak muda lagi. Kisah cintanya sama Lee Si Woo mbulet banget.

Kalo soal akting, Park Min Young emang udah nggak diragukan lagi. Apalagi kalau jadi mbak-mbak SCBD alias perempuan kantoran. Apa yang dipakainya pasti bagus. Baju-baju kantornya selalu stylish dan bikin pengen beli baju yang sama kayak yang dia pakai.

Tapi…dari 3 drama Park Min Young yang aku tonton akhir-akhir ini, perannya selalu sama yaitu cewek kantoran. Malahan di drama ini, penampilannya hampir sama dengan yang di Her Private Life dari segi dandanan sampai potongan rambut. Pengen gitu sekali-kali liat Mbak Min Young jadi peran yang berbeda kayak psikopat atau cewek badass gitu.

Lee Si Woo (Song Kang) merupakan PNS muda yang aktif, cerdas, dan punya passion dengan cuaca. Prakiraannya terkadang nyeleneh tapi banyak benarnya. Caranya mengemukakan pendapat kadang langsung terabas aja tanpa tedeng aling-aling. Dia berjiwa penuh semangat dan optimis walaupun punya background keluarga yang pahit.

Sosok Song Kang entah kenapa walaupun udah ganti potongan rambut selalu mengingatkanku sama Park Jae Eon, si kang kupu-kupu. Awalnya aku sempat skeptis karakter Lee Si Woo akan terbayang-bayangi karakter Jae Eon, tapi ternyata enggak. Si Woo berbeda jauh sama Jae Eon. Dia lebih polos dalam hal cinta, lebih tengil mukanya apalagi saat mengemukakan pendapat, dan kelihatan pintar kalau ngomongin cuaca.

Tapi ya namanya Song Kang, aktingnya masih harus terus diasah. Karena kadang aku masih suka lihat mimik mukanya kurang mantap dan gamang. Jadi kadang suka ngeliat dia balik lagi jadi mode Jae Eon. Mana sekarang di tiap dramanya akhir-akhir ini ada adegan unboxing muluk kan. Sosok Jae Eon jadi terus nempel.

Ha Kyung dan Si Woo punya kisah cinta yang mbulet. Asli, aku suka bingung dan gemas sendiri sama kisah cinta mereka yang muter-muter. Relationshipnya jauh dari kata sehat, satu sama lain suka mbatin dan nggak terus terang dengan keadaan yang bikin jadi salah paham muluk. Untung ending kisah hubungan mereka nggak mengecewakan. Jadi nonton kisah muter-muternya nggak sia-sia.

Satu-satunya yang aku suka dari relationship mereka adalah selalu diibaratkan dengan fenomena cuaca. Penulis selalu bisa mengasosiasikan sebuah istilah soal klimatologi ke sebuah hubungan baik itu kisah cinta, pekerjaan, orang tua-anak, atau sesama teman.

Selain kisah Ha Kyung-Si Woo, ada pula kisah mantan-mantan mereka yang berasal dari pasangan selingkuh, Ki Joon-Yoo Jin. Kisah mereka berdua tuh cerminan dari istilah ´kalau kamu selingkuh, kamu cuma dapat 10% dari kebaikan pasangan aslimu´. Ya, mereka ngarepnya dengan selingkuh bisa dapat pasangan yang lebih-lebih segalanya dibandingkan pasangan asli mereka. Tapi ternyata dapatnya zonk. Ekspektasinya ketinggian.

Han Ki Joon, karakternya ngeselin di awal-awal. Dia magadir (manusia ngga tau diri). Udah mah selingkuh, playing victim, suka ngebohong apalagi kalo urusannya duit, trus pas putus minta harta bersama saat pacaran dibagi 2. Padahal dia sendiri kontribusi finansialnya dikit, eh mintanya lebih gegara diperintah istrinya. Pekerjaan Ki Joon pun nggak jalan kalau nggak ada Ha Kyung. Perkara nulis artikel soal cuaca aja digarapin sama Ha Kyung. Pokoknya nih orang nggak banget deh kalau dijadiin pasangan.

Mana nih yang sebelum drama ini tayang bilang ¨Keknya akan oleng ke second lead male deh¨? Yang ada malah eneg sama jenis pria begini.

Tapi character development Ki Joon ini bagus. Dari yang magadir ngeselin abis, sok-sokan ngebela Ha Kyung di pertengahan drama padahal mungkin aja masih ada rasa sama mantan, tapi berakhir jadi mantan rasa kakak dan teman curhat Ha Kyung. Sikapnya ke sang istri pun semakin baik.

Sementara Yoo Jin adalah perempuan yang ngarep punya calon suami mapan dari segi finansial, makanya dia selingkuh dari Si Woo. Tapi apa yang didapat malah zonk. Yang ada suaminya PNS biasa aja yang kemampuan finansialnya pun rata-rata. Yoo Jin terlalu ngarep lebih. Dia dijadiin ratu sama Si Woo, tapi disepelein sama Ki Joon.

Pasangan selingkuh ini punya kisah sendiri. Jujurly, kisah mereka lebih enak dinikmati ketimbang main couple drama ini yang mbulet. Konflik mereka lebih konkret dan real. Mereka udah kena ´azab´ dari perselingkuhannya. Sayangnya, akhir kisah cinta mereka jadi kayak meromantisasi perselingkuhan. Kesel aja gitu, pasangan yang berawal dari nyakitin orang sampai trauma tapi malah happy ending.

Selain melihat kisah cinta main dan second couple-nya, yang aku suka dari drama ini adalah penggambaran suasana kerja di BMKG Korea.

Penggambaran gimana kerja pegawai BMKG di sana ternyata dari sisi kasat mata udah beda sama Indonesia. Dari baju aja, di Indonesia PNS-nya pakai seragam sedangkan di Korea pakai baju bebas tapi sopan kek kantoran biasa aja gitu. Trus masyarakat juga akrab banget sama lembaganya karena mereka bisa telepon buat mengeluh atau protes. Sekalinya ada salah prakiraan, BMKG bisa dihujat habis-habisan. Sangat berbeda dengan posisi BMKG di Indonesia yang nggak ter´notice´ kalau nggak ada hujan lebat berkepanjangan, kebakaran hutan, gempa bumi, tsunami, atau banjir rob.

Selain itu, kisah individu anggota Tim 2 Divisi Utama ini juga menarik banget.

Dari kisah Pak Uhm yang nggak bisa nge-blend sama anak dan istrinya karena kelamaan LDM. Mungkin banyak yang hujat istri Pak Uhm dengan alasan ¨Suami di luar kan kerja, nggak selingkuh, tapi kok digituin¨. Tapi aku relate sih sama istrinya. Lha bayangin aja, belasan tahun LDM, jarang pulang, pas anaknya lahir suaminya entah di mana, sekalinya pulang cuma tidur-tiduran atau mainan hape. Sama sekali nggak quality time atau mencoba dekat sama anak dan istrinya.

Sekian belas tahun istrinya berstatus menikah tapi rasa janda, bedanya cuma dinafkahi materi. Ya kesel lah pastinya. Istrinya Pak Uhm udah sabar banget itu. Minta cerai juga karena udah belasan tahun ngempet. Itu pun akhirnya masih dikasih waktu tenggang.

Belum lagi kisah Bu Oh Myung J0 yang jadi gambaran ruwetnya ibu bekerja banget. Dia yang pintar dan dicalonkan jadi pemimpin akhirnya tetap jadi staf biasa karena kinerjanya ´tersandung´ cuti melahirkan 2 kali yang dianggap mengurangi penilaian dia. Dia yang kerja, tanpa nanny, rela jadi tulang punggung keluarga demi suaminya bisa tes eselon, tapi masih sering dijulidin mertua gegara nitipin anaknya. Padahal pencari nafkah utama ya Bu Oh.

Sementara mertuanya nggak mau banget ngerepotin urusan anak ke suami Bu Oh. Sementara sang suami, alih-alih belajar dengan giat, yang ada malah main baseball atau bangun siang. Padahal kalau pagi, Bu Oh gedubrakan nyiapin anak sekolah sampai urusan dapur.

Kisah Shin Seok Ho juga gambaran seorang pria yang kelamaan ngejomblo karena terlalu fokus bekerja. Kerja di BMKG Korea tuh kek kerja di RS yang sewaktu-waktu bisa ada panggilan mendadak dan bahkan overtime. Jadi nggak ada waktu buat kencan. Sekalinya libur ya dipakai buat istirahat.

Yang terakhir kisah maknae tim, Kim Soo Jin, yang selalu dianggap bodoh dan ceroboh di tim. Padahal dia merasa sudah kerja dengan baik sampai ngerelain waktu liburannya demi pekerjaan. Tapi yang didapatinya selalu omelan karena melakukan kesalahan saat kerja.

Kisah-kisah karyawan BMKG ini jauh lebih menyentuh dibandingkan kisah cinta couple-nya. Relate banget dengan dunia kerja masa kini, khususnya di kota-kota besar.

Well, walaupun ada kisah yang mbulet dan beberapa karakter yang nyebelin, drama ini masih worth it buat diikutin ceritanya kok. Apalagi kalau kamu suka sama alam, cuaca, atau fenomenanya. Banyak insight dan istilah baru yang bisa kita ketahui, termasuk juga soal bagaimana pegawai BMKG Korea bekerja.

Selamat menikmati hanky panky dunia kerja BMKG, ya!

0 Comments
Previous Post
Next Post