Once We Get Married, Drama Low Budget Tapi…

Once We Get Married, Drama Low Budget Tapi…

Waktu Krystal Jung dan Kim Jae Wook dapat project drama soal nikah kontrak, satu hal yang tersirat di pikiranku dan juga mungkin banyak orang adalah ´drakor rasa drachin´. Lha gimana, nggak ngerti kenapa genre nikah kontrak tuh banyak banget di drachin. Saking banyaknya, orang jadi mengklasifikasikannya jadi genre sendiri.

Nggak usah jauh-jauh ngitungin berapa banyak Drama China soal kawin kontrak yang pernah ada. Di blog ini aja deh coba itungin ada berapa? Padahal nih blog eksistensinya belum ada setahun tapi Drama China soal kawin kontraknya aja udah ada beberapa. Nggak ngerti kenapa kok ya drachin demen banget mengangkat tema kayak begini. Apakah realitas sesungguhnya di China emang banyak kawin kontrak?

[irp posts=”10″ name=”Begin Again, Lika-Liku Panjang Kehidupan Pasangan Nikah Kontrak”]

Tapi sebanyak apapun drama soal kawin kontrak, entah mengapa selalu menarik. Padahal nih ya, ceritanya klise, klasik, dan udah ketahuan endingnya kayak gimana. Tapi ya gimana atuh, aku suka karena ada manis-manisnya. Bikin senyum sendiri, kayak drama yang satu ini, Once We Get Married.

Sinopsis Once We Get Married

Judul: Once We Get Married
Judul Indonesia: Saat Kita Menikah
Judul China: 只是结婚的关系 / Zhi Shi Jie Hun De Guan Xi
Genre: Komedi, Romantis,

Negara: China
Sutradara: Li Yao Bo
Penulis Skenario: Nian Hua Fu Liu
Produksi: WeTv|
Channel TV: WeTv
Jumlah Episode: 24 Episode
Durasi: 45 menit / EP
Masa Tayang: 8 Oktober2021 – 5 November 2021
Jadwal Tayang: Jumat – Sabtu, Pukul 19:00 WIB (UTC+7)

Desainer Alex yang menjual gaun pengantin merk Marry Me selalu mengeluarkan produk limited edition yang digemari para calon pengantin. Sayangnya, ia hanya mengeluarkan satu rancangan gaun setiap bulan. Tak heran kalau pembelinya selalu harus berebut untuk mendapatkannya.

Gu Xi Xi (Wang Yu Wen) yang memiliki sebuah toko online kebetulan mendapat pesanan gaun pengantin Alex dari sebuah akun yang bernama Mimpi Gadis Berjalan. Tanpa Gu Xi Xi sadari, yang memesan gaun pengantin tersebut adalah Yin Sichen (Wang Ziqi) yang juga CEO pusat perbelanjaan Whymall.

Karena sulit untuk mendapatkan gaun pengantin Marry Me, Gu Xi Xi pun datang di pesta perjamuan Alex. Namun, sebuah insiden menimpanya sebelum sempat sampai ke tempat pesta. Sampai akhirnya secara kebetulan ia pun bertemu dengan Yin Sichen yang hendak melobi Alex untuk bekerja sama dengan Whymall dan masuk bersamanya sebagai pasangan pura-pura.

Rupanya pasangan Xi Xi-Sichen justru menarik di mata Alex. Alex pun bersedia untuk menandatangani kerjasama dengan Whymall asal Xi Xi mau merepresentasikan gaun pengantin Alex. Dengan alasan demi kerjasama bisnis serta pemenuhan kebutuhan finansial Xi Xi, Sichen pun mengajak Xi Xi untuk menikah kontrak dalam jangka waktu 3 bulan.

[irp posts=”326″ name=”Perfect and Casual, Kisah Klasik Asyik Nikah Kontrak”]

Selama pernikahan kontrak berlangsung rupanya banyak godaan yang menyerang rumah tangga mereka terutama dari orang ketiga. Parahnya lagi, pernikahan kontrak mereka pada akhirnya diketahui Alex. Lalu, bagaimana nasib pernikahan Xi Xi dan Sichen selanjutnya?

Review Once We Get Married

Kalau genrenya kawin kontrak, dah lah ya pasti tahu gimana alurnya. Premis ceritanya klasik banget.

Intinya: tokoh utama yang saling benci-nikah kontrak-ada orang ketiga-saling cemburu-timbul cinta tapi pada nggak nyadar-mulai saling sayang-ketahuan nikahnya cuma kontrak-penyelesaian dengan happily ever after.

Dah lah gitu, yang pasti happy ending. Jangan ngarep mau sad atau open ending dari genre kawin kontrak. Makanya cerita yang begini tuh kadang bikin senyum-senyum sendiri dan gemas aja gitu walaupun udah banyak yang ngangkat. Tinggal gimana mengemas keuwuan dan chemistry antar pemeran utamanya biar bikin penonton baper sendiri.

Sejujurnya, drama ini pun begitu. Klasik dan parahnya lagi banyak teknisnya yang amburadul dan kelihatan banget low budgetnya. Coba kita lihat satu-satu ya.

1. Outfit yang terlalu minim

Karena berlatar belakang soal dunia fashion, boleh donk aku punya ekspektasi tinggi soal outfit atau wardrobe yang akan dipakai sama pemeran-pemerannya. Tapi nyatanya mengecewakan. Apalagi pas aku nulis ini, baru aja lihat episode pertama Now, We are Breaking Up. Dah lah jomplang banget.

Nggak ngerti kenapa di Drama China selalu terjadi pengulangan outfit. Entah karena sponsornya cuma dikit atau emang dibikin kayak real karena kita pakai baju kan suatu saat pasti ada mengulang ya, yang udah dipakai ya dipakai lagi. Tapi di drama ini pengulangannya bisa lebih dari 2-3 kali.

Yang paling kelihatan tuh pengulangan kostum pemeran pria. Coba hitung berapa kali Sichen pakai kemeja garis-garis biru muda/ abu-abu di drama ini. Atau baju tidur Sichen yang selalu piama warna navy. Trus kakak kelas Mo yang hampir tiap hari nggak pernah ganti dasi. Atau Ran Xiaowei yang pakai setelah kotak-kotak hijau sampai berulang kali. Kayak kekurangan wardrobe banget.

dasi Presdir Mo yang selalu sama setiap hari di sepanjang episode drama
baju tidur Yin Sichen hampir selalu yang ini muluk

Belum lagi Xi Xi yang di sini diceritakan sebagai desainer. Idealnya, desainer outfitnya variatif, banyak, dan modis. Tapi Xi Xi kadang mengulang baju yang sama sampai beberapa kali. Coba hitung berapa kali dia pakai baju tidur satin yang ada pita belakangnya itu? Duh lah hampir tiap malam kayaknya.

baju tidur gacoan Xi Xi banget ini kayaknya

Belum lagi ada outfit-outfit yang nggak pas sama situasinya. Kayak Xi Xi main golf, plislah masa pakai celana jeans dan kemeja. Paling nggak dipakaikan baju olahraga atau baju golf kek. Kalah sama Hong Banjang yang sampai bela-belain pinjam ke kepala desa demi main golf sama teman-teman Hye Jin. Untung banget, ketolong sama visual pemeran Xi Xi yang emang cakep. Jadi aja buat Xi Xi, masalah outfit yang berulang dipakai jadi nggak begitu mengganggu.

[irp posts=”739″ name=”Hometown Cha Cha Cha, Drama Terakhir Kim Seon Ho?”]

Ya kali ah Xi, main golf pake kemeja

Yang kelihatan paling modis di drama ini malah Alex. Sebagai desainer walau laki-laki, dia selalu pakai setelan resmi yang unik. Bukan yang membosankan macam kemeja, dasi, dan jas. Nggak sama sekali. Outfit Alex mengingatkanku sama outfit-nya Ryan Gold di Her Private Life.

[irp posts=”767″ name=”Her Private Life, Tentang Dua Sisi Hidup Seseorang”]

2. Setting Drama

Ada beberapa set lokasi di drama yang diceritakan di Italia. Sebenarnya aku udah bisa dan nggak apa-apa banget lah kalau emang lokasinya di setting dan bukan asli. Kayak Vincenzo aja nggak di Italia, tapi CG-nya bagus, dia berusaha buat ngomong Bahasa Latin, dan extras-nya pun orang Italia.

Nah ini diceritakan di Italia. Pas di dalam mobil, kelihatan banget kalau bagian luar itu adalah CG. Kelihatan banget, coy! Belum lagi pas di hotel, mereka main mesin capit dan ketemu sama pasangan Chinese juga. What a super coincidance! Saking kebetulannya, lagi di Italia bisa-bisanya main mesin capit di hotel ketemunya kok pasangan Chinese juga. Emang nggak bisa hire extras kebangsaan Italia atau bule deh jelek-jeleknya?

3. Timeline yang kacau balau

Udah ganti hari dan jelas-jelas di drama tulisannya 2 hari kemudian, tapi pemeran masih pakai baju yang sama dengan 2 hari yang lalu. Mending kalau satu pemerannya, ini mah dua-duanya. Coba deh lihat pas Xi Xi kehilangan gedung yang mau dikontrak buat dijadiin store CiCi dan ditolongin kakak kelas Mo. Di drama dikasih penjelasan 2 hari kemudian tapi pakaian Xi Xi dan Mo masih sama plek-plekan semuanya kayak 2 hari sebelumnya.

4. Second couple yang sama sekali nggak menarik

So sorry, second couple di drama ini cenderung nggak menarik dan malah ganggu banget buatku. Bahkan kalau udah mulai cerita soal second couple Mu Ruona-Shang Ke, aku milih langsung skip aja ke cerita Xi Xi-Sichen. Kayaknya bukan aku aja deh, tapi jamaah WeTV yang lain juga gitu karena aku nontonnya dinyalakan kolom komennya.

Apalagi karakter Shang Ke benar-benar nggak menarik dan genggeus banget sebagai seorang lelaki karena kekanakan dan manja. Manjanya yang kolokan jijay gitu plus rada blo´on. Sementara ceweknya, Mu Ruona lebih dewasa, pintar, dan ngemong. Not my type, lah…

Selain beberapa teknis yang kelihatan kurangnya banget kayak di atas, ada juga beberapa plot hole dan hal-hal yang bikin aku bertanya-tanya. Kayak Presiden Mo di awal pertemuan sama Xi Xi kan kayak orang traumatik dan kayak punya inner child gitu, tapi justru nggak disinggung sama sekali kenapa dan nasibnya di akhir juga nggak ada penyelesaian yang berarti.

Trus dubbingnya di beberapa adegan juga nggak pas dan expresionless banget. Inilah kenapa aku suka heran sama Drama China, kenapa harus di-dubbing ya? Kan emosi asli dari aktornya (termasuk intonasi dia saat berekspresi) jadi ketutup kalau di-dubbing. Apalagi kalau dubbingnya nggak cocok.

Walaupun banyak kekurangan di segi teknis, drama ini ketolong banget sama chemistry khususnya lead couple-nya. Chemistry mereka apik banget menurutku. Bikin senyum-senyum sendiri. Udah gitu, ost dan backsound-nya juga mendukung scene khususnya di adegan-adegan romantis.

Soal karakter, biasanya di drama-drama nikah kontrak, karakter lead male tuh kan cenderung dominan dan penindas sementara karakter lead female tuh yang lemah dan cengeng. Tapi di sini justru nggak. Yin Sichen emang di awal-awal songong banget dan galak tapi pas udah nikah dia lovable kok. Dibanding dominan dan penindas, jatuhnya malah marah-marah lucu. Apalagi ternyata dia yang bucin duluan sama Xi Xi.

Kalau soal cemburu-cemburuan sih udah pasti ada ya, apalagi kedua pihak ada orang ketiganya. Tapi cemburunya Sichen ini juga lucu dan gemas. Sedangkan Presiden Mo sebagai second lead juga nggak yang obsesif banget sama Xi Xi. Persaingan antara Sichen-Xi Xi-Mo masih enak untuk dilihat.

Beda sama Ran Xiaowei yang jadi orang ketiga tapi jahat. Sebel sih aku sebenarnya, untung Xi Xi cemburunya bukan yang mellow lemah nangis-nangis. Dari awal karakter dia juga nggak yang tertindas atau bodoh-bodoh banget. Justru Sichen yang bergantung sama Xi Xi karena dia pintar desain dan bisa ambil hatinya Alex.

Jangan harap ada konflik berat atau adegan bermakna dalam di drama ini karena kebanyakannya adalah adegan uwu-uwu. Pelajaran tersiratnya tentang hidup hampir nggak ada selain soal cinta-cintaan. Makanya dramanya bikin senyum-senyum sendiri.

Hubungan Sichen-mamanya nggak digali dalam padahal disiratkan mamanya membentuk Sichen jadi orang yang perfeksionis dan nggak berperasaan. Tapi premis yang itu seolah diabaikan. Toh buktinya, Sichen tumbuh dengan baik dan nyaris tanpa inner circle. Hubungannya juga baik-baik aja sama emaknya. Dia juga bukan orang yang dingin. Kalau memang aslinya atau diceritakan karakternya adalah pribadi yang dingin dan kejam, di aku malah nggak nyampe. Jatuhnya Sichen ini karakter yang kocak dan sedikit manja.

Xi Xi juga punya latar belakang kehidupan yang berat. Nenek sama ayahnya matre, ibunya hidup dengan kerja keras sendiri, dan ayahnya ternyata selingkuh. Sayangnya, sisi pahit kehidupan Xi Xi yang ini juga nggak digali banyak. Jadi latar belakangnya yang pahit kayak nggak ada bekasnya sama sekali di hidup dan tindakan yang dia lakukan sekarang.

So, buat kalian yang pengen lihat cerita soal kawin kontrak yang gemas dan chemistry yang apik antar main couple-nya, tonton aja deh drama ini. Tapi buat kalian yang biasa nonton drama dengan teknis dan cerita yang rapi, kalian akan kecewa dengan drama ini.

1 Comment
Previous Post
Next Post